06 Januari 2010

Rekruitmen Peserta Didik

Pendidikan sangatlah penting dan telah menjadi kebutuhan semua orang yang hidup di zaman sekarang ini. Lucunya, ketika dipertanyakan kembali kepada peserta didik tentang tujuan bersekolah, kerap kali peserta didik kesulitan menjawabnya atau bahkan mungkin selama ini mereka tidak tahu alasan mengapa mereka bersekolah. Untuk mengetahui jawabannya, kita harus faham fungsi-fungsi pendidikan yang dijalankan di sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya.

• Perspektif Teknis/Ekonomi
Hal in berarti sebuah indikasi keberhasilan pendidikan ditunjukkan dari perubahan tingkat kesejahteraan. Kita bersekolah adalah dengan sebuah tujuan, yakni agar mendapat pekerjaan dan penghasilan yang baik. Keterampilan itu disesuaikan dengan spesifikasi kita ketika kuliah, dan selanjutnya adalah bagaimana kita mampu mengimplementasikannya serta mengembangkannya dalam kehidupan nyata. Jika seseorang telah menyelesaikan pendidikannya dan dalam jangka waktu tertentu ia belum juga mendapatkan perbaikan dari segi ekonomi/financial, bisa dikatakan pendidikan yang ditempuhnya selama in adalah gagal dan sia-sia.

Perspektif Sosial/Manusiawi
Dalam perspektif ini, pendidikan mengajarkan kita bagaimana berperan sebagai manusia, makhluk social. Artinya pendidikan mengajarkan bagaimana kita berkomunikasi dengan yang lain, bagaimana bersikap dan berprilaku, menanamkan nilai-nilai dan norma sopan santun dan moralitas, serta mengajarkan kita tentang sisi-sisi kemanusiaan. Sejauh kita menempuh pendidikan dan tidak ada perubahan sikap, perilaku, moralitas, jiwa social/kepedulian terhadap sesama, dan tidak dapat bekerja sama dengan angoota masyarakat yang lain, dapat dikatakan pendidikan itu telah gagal. Karena manusia yang berpendidikan sedah seharusnya bertatakrama yang baik, sopan, santun, dll.

Perspektif Politik
Pendidikan mengajarkan kita tentang kesadaran politik, bersiasat, hak dan kewajiban, wewenang. Bentuk nyatanya adalah partisipasi dalam berpolitik sebagai warga Negara dengan melaksanakan pemilu . kita kethaui Negara ini Negara hukum dan demokrasi. Jadi indicator ketika pendidikan dianggap sukses slah satunya adalah adalah dengan bentuk partisipasi politik (setidaknya memiliki kesadaran politik) baik pada tataran RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Indonesia. Karena jika berbicara politik, berarti berbicara kepentingan dan wewenang, berbicara tentang kepentingan dan wewenang, berarti berbicara tentang Negara, berbicara tentang Negara berarti berbicara tentang nasionalisme.

Perspektif Kultur
Perabadan merupakan tingkat kemajuan budaya suatu bangsa dalam jangka waktu tertentu. Peradaban lahir dari sebuah kultur/budaya yang ada di masyarakat. Diharapkan pendidikan dapat mencetak manusia-manusia yang dapat menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur terhadap budaya hidup di mana ia memijakkan kaki. Menjaga, melestarikan budaya leluhur dan nilai-nilai baik, mengembangkannya agar lebih baik lagi, serta merubah budaya yang sekiranya tidak baik untuk dipertahankan. Yang pada akhirnya pendidikan, melalui outputnya, mampu membentuk sebuah peradaban.


Rekrutmen Peserta Didik

Lembaga pendidikan manapun memerlukan peserta didik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara untuk membuat mereka datang dan mendaftar. Lembaga pendidikan harus menyosialisasikan/mempublikasikan keberadaannya kepada masyarakat dan membuat alat publikasi menjadi semenarik mungkin agar menarik minat masyarakat yang melihatnya. Hal ini disebut rekruitmen. Pelaksanaan yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut bisa dilakukan sendiri untuk sekolah, secara kolektif atau melalui lembaga rekrutmen(recruiters).

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam rekriutmen peserta didik adalah menentukan tujuan lembaga pendidikan. Tujuan akan menjadi landasan utama rekruitmen. Dari tujuan lembaga pendidikan, kita bisa menentukan karakteristik/kriteria peserta didik yang diinginkan dan tempat yang tepat untuk publikasi. Kedua, menentukan kriteria peserta didik yang akan direkruit. Penentuan ini berdasarkan pada tujuan organisasi. Ketiga, membuat estimasi (perkiraan) jumlah calon peserta didik secara keseluruhan. Tidak bisa kita menerima peserta didik sebanyak-banyaknya karena akan terbatasi oleh tempat, tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia. Jadi harus ada perkiraan batasan jumlah rekruitmen peserta didik. Keempat, menentukan jumlah peserta didik yang ada saat ini (jika sekolah bukan sekolah baru), dan yang terakhir, penentuan jumlah jumlah peserta didik yang akan diterima, tentunya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan di poin kedua.


Sumber-sumber dalam rekrutmen
Walk-ins : calon peserta didik/orang tua datang ke lembaga pendidikan yang ingin dimasuki, mendaftar, dan pihak sekolah memberikan formulir pendaftaran untuk keperluan pendataan sekolah. Pendaftaran internet juga merupakan tipe dari walk-ins. Sumber yang kedua yaitu Advertising, sebuah teknik publikasi melalui media cetak maupun elektronik. Bisa melalui poster, selebaran, iklan di Koran, majalah ataupun radio, internet dan televise. Ada dua jenis advertising: want ad (informasi lengkap, termasuk biaya pendaftaran) dan blind ad (informasi terbatas). Sumber rekrutmen bisa juga melalui open house yang dihadiri oleh calon peserta didik.

Setelah melakukan rekruitmen, diadakan evaluasi. Evaluasi meliputi jumlah pendaftar, jumlah yang disusulkan untuk diterima, jumlah yang diterima, efektifitas saluran/media rekrutmen, pelaksana rekrutmen dan biaya.

Aplication Form (secara umum):
1. Data pribadi (nama, tempat tanggal lahir, gender, alamat, no telp, gol. darah)
2. Data keluarga (ibu, ayah, saudara)
3. Prestasi (akademik dan nonakademik)
4. Riwayat kesehatan
5. Status sosial ekonomi ( penghasilan orangtua, kepemilikan tempat tinggal)
6. dll.

Beberapa kendala rekruitmen diantaranya: Kebijakan organisasional, seputar kenaikan kelas, kelulusan, dan mutasi, serta biaya pendidikan yang mahal, dan juga penerimaan siswa lokal atau luar kota. Semua itu akan mempengaruhi daya tarik sekolah dan minat peserta didik. Adanya supply (persediaan) and demand (permintaan) calon peserta didik yang ditujukan untuk lembaga pendidikan yang akan diterima. Kendala eksternal dapat berupa kondisi ekonomi dan sosial masyarakat, serta persaingan dengan lembaga pendidikan yang lain.

1 komentar:

  1. Why the Casino is the Best Casino in the World - PlaySites.one
    This is 슬롯 게임 why 꽁머니 지급 it is an incredible casino with over 1300 games and games, 토토 사이트 검증 plus the biggest poker room to play 합법 도박 사이트 online. One of 토토 사이트 목록 the most

    BalasHapus