18 Oktober 2009

Psikologi Perkembangan

Terdapat perbedaan yang mendasar antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan bersifat kuantitatif (fisik/biologis), sedangkan perkembangan bersifat kualitatif (psiko/mental/rohani). Setiap manusia mengalami keduanya. Mereka tumbuh dari mulai bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Semua orang relatif sama dalam hal pertumbuhan, namun tidak halnya pada perkembangan. Perkembangan sulit diukur. Tidak ada ukuran pasti tentang perkembangan. Seseorang yang sudah memasuki umur dewasa terkadang masih bermental anak-anak dan seseorang yang baru memasuki umur remaja terkadang sudah sangat dewasa dalam berpikir dan bersikap.

Perihal Pertumbuhan dan Perkembangan ini sangat penting karena pendidik harus mampu menganalisa dan memahami setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, karena itu akan sangat mempengaruhi treatment yang akan di berikan. Hal ini akan berpengaruh pula pada materi, pendekatan, media, metode, dan teknik belajar yang digunakan.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kebutuhan primer dan sekunder dalam tiap tahapnya. Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang dibutuhkan seseorang pada tahapan pertumbuhan dan perkembangan tertentu. Sementara kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan atau pendukung dari kebutuhan pokok.

Kebutuhan primer manusia saat bayi lebih kepada alat-alat geraknya/kinestetik. Karena tubuh dan organ-organnya belum sempurna betul. Sehingga pendidikan yang diterapkan dibarengi dengan gerakan-gerakan aktif yang menyenangkan. Semakin dewasa, kebutuhan seorang manusia lebih kepada kebutuhan psikologi dan mental, bukan lagi kinestetik, oleh karena itu pada pola pendidikannya orang-orang yang sudah mulai dewasa lebih dihadapkan dengan tulisan-tulisan ketimbang gambar-gambar, wacana-wacana studi kasus ketimbang ceramah satu arah. Upaya pencarian jati diri sangat keras dilakukan oleh orang yang mulai beranjak ke dewasa awal. Obsesi untuk mengatakan kepada dunia siapa dirinya sangatlah besar.

Terdapat perbedaan yang jelas antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan sesuatu yang wajib dipenuhi. Ada resiko yang setimpal jika kewajiban/tuntutan itu tidak dipenuhi. Sehingga dalam upaya pemenuhannya, seseorang akan berusaha dengan amat keras dan seseorang bisa lebih memaknainya jika kebutuhan itu tercukupi. Sedangkan keingingan merupakan sesuatu yang amat sangat diharapkan oleh seseorang, walau seringkali sebenarnya ia tidak butuh hal tersebut.

Aliran-aliran dalam psikoper

Teori Gestaalt mengatakan bahwa perkembangan itu adalah proses diferensiasi, yang penting itu adalah keseluruhan. Keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul bagian-bagian. manusia sudah dilihat secara keseluruhan dari awal. Jadi yang disebut sebagai manusia adalah manusia yang utuh. Manusia yang tidak utuh bukanlah manusia.


Teori Sosiologi menyatakan bahwa perkembangan merupakan proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat asosial (pra-sosial) lalu sedikit demi sedikit di sosialisasikan. Jadi yang disebut manusia adalah manusia yang bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dalam hal ini berarti tarzan bukanlah manusia, karena ia tidak bersosialisasi dengan manusia lain.

Perkembangan Intelektual Remaja

Deduktif Hipotesis

  • Mengawali pemikiran bersifat teoritis
  • Menganalisis masalah
  • Mengajukan cara penyelesaian masalah
  • Mengajukan pendapat/prediksi/proporsi
  • Mencari hubungan antara proporsi

Berpikir operasional dan kombinasoris, berarti melakukan pengujian hipotesis dan berpikir ilmiah dan sistematis.



Memahami perkembangan diatas sangat penting untuk menentukan cara mendidik. Implikasinya pada pendidikan:

  1. Memberi kesempatan untuk diskusi, memberikan tugas penulisan makalah.
  2. Mengamati kecenderungan siswa untuk partisipasi.
  3. Jangan batasi pengetahuan mereka dan kecakapan untuk memanfaatkan apa-apa yang diketahui.
  4. Kadang kesulitan menangkap konsep-konsep yang sifatnya abstrak.
  5. Diskusi dapat membantu meningkatkan pemahaman.
  6. Guru perlu menjelaskan konsep yang abstrak secara simpatik (mencoba memahami karakter tiap orang, dan melakukan pendekatan yang tepat).
  7. Beri peluang untuk melakukan penjelajahan (ada pengarahan terlebih dahulu dari pendidik).
  8. Berikan tugas menantang, problem-based learning (sebelumnya pendidik harus bisa memprediksi bahwa peserta didik mampu mengerjakan tugas itu).
  9. Diusahakan munculnya minat jangka panjang yang relevan dengan kehidupan masa depan dan ada implikasinya pada pekerjaan.
  10. Materi pelajaran mengandung nilai-nilai intrinsik yang bermakna bagi kehidupan.
  11. Pembelajaran hendaknya melibatkan siswa secara aktif.
  12. Berikan peluang berekpresi dan berkarya pada peserta didik.
  13. Metode pembelajaran-ketrampilan proses, inquiri/penemuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar